Posts

Showing posts from March, 2017

Cara Berpolitik Yang Baik Berdasarkan Gus Mus

Image
Mustasyar PBNU KH. A. Mustofa Bisri menilai, kemelut problem keagamaan yang bersumber dari pengaruh suhu politik pada demam isu pilkada baru-baru ini merupakan bentuk penggunaan agama yang digunakan berpolitik oleh orang-orang yang tidak hebat berpolitik. “Ini yang mengacaukan kita kan orang yang kepengennya berpolitik tapi tidak mengerti politik. Lalu memakai agama tapi tidak tahu agama. Kaprikornus repot semua, nggak begitu mengerti berpolitik tapi berpolitik, memakai agama tapi nggak mengerti agama. Kacaunya dobel-dobel atau murakkab,” ungkapnya dikala mengisi pengajian yang diadakan di Masjid Raya Alun-Alun Bandung, Jawa Barat. Untuk meluruskan pemahaman, kiai yang masyhur disapa Gus Mus itu menuturkan wacana tiga bentuk politik:  Pertama, ada politik kebangsaan. Politik ala NU selalu berpikir wacana bangsa Indonesia. Bermula dari pikiran sederhana bahwa Indonesia yaitu rumah kita. Oleh alasannya yaitu itu, politik kebangsaan yaitu suatu hal penting untuk menjaga NKRI

Biografi Lengkap Imam Nawawi (Bag. 2)

Image
Pribadi dan Perilaku Imam Nawawi Imam Nawawi mempunyai penguasaan ilmu yang luas, derajat tekun yang mengagumkan, senantiasa hidup wara’, zuhud dan sabar dalam kesederhanaan hidupnya. Pada waktu yang sama, dia juga dikenal mempunyai kesungguhan yang luar biasa dan aneka macam kebaikan lainnya. Beliau tidak rela menghabiskan satu menit dalam kehidupannya tanpa ketaatan kepada Rabbnya. Beliau mengandalkan kehidupan dari proteksi atau amal jariyah yang diberikan orang-orang kepada madrasah Ar-Rawahiyah yang dipimpinnya dan dari apa yang diwariskan oleh ibu bapaknya. Sekalipun demikian, kadang kala dia berinfak dari hartanya yang tidak berlebihan itu. Beliau banyak memanfaatkan waktu malam hari semata-mata untuk beribadah dan menulis kitab-kitab agama dan tidak lupa menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah kemungkaran. Sebagai seorang penegak kebenaran, dia dengan gagah berani menghadapi kezaliman para penguasa dengan nasihat-nasihat yang bijak dan mengingkari mereka atas pelanggaran

Biografi Lengkap Imam Nawawi (Bag. 1)

Image
Disamping gelar Al-Imam, dia juga menjadat gelar sebagai Al-Hafidz, Al-Faqih, Al-Muhaddith, pembela As-Sunnah, penentang bid’ah, pejuang ilmu-ilmu agama. Nama lengkapnya ialah Abu Zakariya bin Syaraf bin Mari bin Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jum’ah bin Hizam An-Nawawi Ad-Dimasyqi. Beliau dilahirkan di desa Nawa yang termasuk wilayah Hauran pada tahun 631 H. Kakek tertuanya Hizam singgah di Golan berdasarkan sopan santun Arab, kemudian tinggal di sana dan Allah swt. menunjukkan keturunan yang banyak, salah satu diantara ialah Imam Nawawi. Banyak orang terkemuka di sana yang melihat anak kecil mempunyai kepandaian dan kecerdasan. Mereka menemui ayahnya dan memintanya biar memperhatikannya dengan lebih seksama. Ayahnya mendorong sang Imam menghafalkan Al-Qur’an dan ilmu. Maka An-Nawawi mulai menghafal Al-Qur’an dan dididik oleh orang-orang terkemuka dengan pengorbanan harus meninggalkan masa bermain-mainnya alasannya ialah harus menekuni Al-Qur’an dan menghafalnya. Sebagian guru

Kisah Penganut Wahabi Yang Menerima Berkah Dari Nabi

Image
Tak semua ketentuan Allah gampang ditangkap nalar manusia. Ada sebagian yang sukar dicerna akal. Yang terakhir ini lazimnya menyangkut hal-hal spiritual. Banyak kisah yang sanggup kita ambil pelajaran dari sana. Di antara satu contoh, kisah yang terjadi pada Menteri ESDM Kerajaan Saudi Arabia, Hisham Mohieddin Nazer (31 Agustus 1932-14 November 2015). Dia menjabat Menteri ESDM Kerajaan Saudi Arabia sebelum Dr. Zaki Yamani. Hisham Mohieddin Nazer yakni pengikut paham arus utama negara tersebut: Wahabi. Ia tidak terbiasa ziarah kubur, tawassul, suwuk, dan semacamnya. Suatu ketika, anak Hisham sakit parah. Kepala anak menteri ini dipenuhi dengan belatung. Sampai ia dibawa berobat menuju Amerika Serikat untuk menjalani operasi serius bedah otak. Tak ayal, kalau gagal akan terjadi kematian. Setelah dijadwalkan waktu yang telah ditentukan, tiba-tiba Hisham M. Nazer menerima wangsit dari Allah Ta'ala untuk ziarah ke makam Rasulullah SAW. Dari Amerika Serikat, ia pun kembali k

Proses Penjelasan (Tabayun) Yang Diajarkan Nabi

Image
Tabayun artinya meminta penjelasan atau mengklarifikasi sebuah informasi sebelum bertindak terhadap informasi yang diterima. Surah Al-Hujurat ayat 6 meminta kita melaksanakan “tabayun” kalau seorang fasik membawa berita: “Hai orang-orang yang beriman, kalau tiba kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti supaya kau tidak menimpakan suatu petaka kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menimbulkan kau menyesal atas perbuatanmu itu.” Tapi bagaimana kalau kejadiannya menimpa orang non-Muslim? Apakah kita harus “tabayun” juga? Mari kita simak kisah di bawah ini, yang saya ringkaskan dari riwayat yang tercantum dalam Kitab Sahih Bukhari, Sahih Muslim, dan lainnya. Dalam masa perdamaian antara Nabi Muhammad saw. dengan kaum Yahudi, Abdullah bin Sahl dan Muhayyishah pergi ke perkampungan Khaibar. Keduanya berpisah sesuai keperluan masing-masing, dan lalu Muhayyishah menemukan Abdullah bin Sahl bersimbah darah, sudah meninggal dunia di sumur. Mu

Fatwa Ulama Khos Nu Wacana Kondisi Bangsa

Image
Para ulama khos Nahdlatul Ulama (NU) mengadakan silaturahim di Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah pada Kamis (16/3). Silaturahim tersebut membuah hasil dengan nama "Risalah Sarang". Berikut isinya:  بسم الله الرحمن الرحيم أُدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ  “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan nasihat dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui ihwal siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang menerima petunjuk.” (QS. An-Nahl: 125)   وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ “Kami (Allah) tidak mengutus engkau (Muhammad) kecuali sebagai pembawa rahmat bagi semesta” (QS. Al-Anbiya`: 107) مَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ

Ketika Nabi Mendoakan Kebaikan Orang Yahudi

Image
Betapa sering kita dapati upaya sebagian orang untuk melihat korelasi Muslim dan non-Muslim sebagai dua entitas yang saling memusuhi. Ditampilkanlah beberapa fakta sejarah atau dalil yang memperkuat kekerabatan antagonistis tersebut: Rasulullah memusuhi atau dimusuhi, contohnya oleh orang-orang Kristen dan Yahudi. Pandangan itu menjadi berbeda seandainya fakta dan dalil itu juga digandengkan dengan data lain yang justru memperlihatkan korelasi serasi Rasulullah dengan orang-orang yang belum secara total mengikuti risalah beliau. Salah satunya dongeng perihal seorang Yahudi yang mendapatkan berkah dari doa Rasulullah. Kisah itu dimulai saat Nabi Muhammad saw. merasa haus dan mencari air. Dalam kondisi tersebut, ada seorang Yahudi pun memberinya air minum. Atas perbuatan baik si Yahudi, Rasulullah lantas membalasnya dengan doa: “Jammalakallah” (semoga Allah memperelok dirimu). Ajaib. Lantaran doa itu sampai selesai hayatnya, tak satu pun uban ditemukan di kepala orang Yahudi

Ketika Nabi Khidir Mendoakan Mayit Rasulullah Saw.

Image
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dalam kitab Tafsir: “Bercerita kepadaku, ayahku, yang didengarnya dari Abdul Aziz Al-Ausiy, dari Ali bin Abu Ali, dari Jakfar bin Muhammad bin Ali bin Husain, dari ayahnya, katanya Ali bin Abi Thalib berkata: “Ketika Rasulullah SAW wafat, datanglah ucapan takziah. Datang kepada mereka (keluarga Nabi SAW) orang yang memberi takziah. Mereka mendengar orang yang memberi takziah (ucapan dukacita) tetapi tidak melihat orangnya. Bunyi bunyi itu begini: “Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Wahai Ahli Bait, Setiap yang bernyawa akan mencicipi mati. Hanyasanya akan disempurnakan pahala kau pada hari kiamat. Sesungguhnya dalam agama Allah ada pemberi takziah bagi setiap musibah, bagi Allah ada pengganti setiap ada yang binasa, begitu juga akan menemukan bagi setiap yang hilang. Kepada Allah-lah kau berpegang dan kepada-Nya kau mengharap. Sesungguhnya orang yang diberi petaka akan diberi ganjaran pahala.” Berkata Jakfar: Bercerita kepadaku, ayahk

Kisah Ketawadhu’An Dua Wali Allah

Image
Suatu hari, ada sebuah halaqoh/pertemuan yang mengundang kiai-kiai besar di Pasuruan, Jawa Timur. Termasuk yang hadir dalam pertemuan itu ialah KH. Mukhtar Syafa’at Abdul Ghofur Blokagung, Banyuwangi dan KH. Abdul Hamid, Pasuruan. Di daerah halaqoh tersebut, sesudah banyak orang yang tiba dan berkumpul, tibalah sosok kiai karismatik dari Pasuruan yang karib dipanggil Kiai Hamid itu, pribadi disambut dengan hormat oleh tuan rumah. Selang beberapa dikala kemudian sesudah Kiai Hamid menunggu di dalam, Barulah menyusul sosok Kiai Blokagung yang oleh masyarakat dan santrinya karib dipanggil “Mbah Yai”, yakni KH. Muktar Syafa’at Abdul Ghofur. Kedatangan Mbah Yai disambut sama dengan tamu-tamu yang lain. Namun, ada satu tindakan yang tidak sama dilakukan oleh tamu-tamu yang lainnya, dikala Mbah Yai ingin masuk dalam halaqoh tersebut, pandangannya tertuju pada sepasang sandal yang berada di antara ratusan sandal-sandal. Sepasang sandal itu terlihat menghadap lurus dengan daerah halaqo

Peran Ulama Dalam Bernegara Berdasarkan Imam Al-Ghazali

Image
Al-Imam Abu Hamid Muhamad bin Muhammad Al-Ghazali dalam karyanya “Ihya’ Ulumiddin” mengatakan, bahwa tugas pokok insan sebagai khalifah di dunia ada empat macam. Di mana insan tidak akan bisa membuat sebuah peradaban tanpa keempat macam tugas itu. Keempat macam tugas itu adalah; (1) Az-Zira’ah (pertanian), (2) Al-Hiyakah (industri tekstil), (3) Al-Bina’ (pembangunan), dan (4) As-Siyasah (politik). Selain keempat tugas tersebut, apa yang menjadi karya insan di dunia hanyalah pemanis saja. Keempatnya menjadi penting alasannya yaitu memenuhi dan mengatur kebutuhan pokok kehidupan insan di dunia. Az-Zira’ah (pertanian) memenuhi dan mengatur kebutuhan pangan manusia. Al-Hiyakah (industri tekstil) memenuhi kebutuhan sandang. Al-Bina’ (pembangunan) mengatur dan melayani kebutuhan daerah tinggal (papan). Sedangkan politik memenuhi dan mengatur kebutuhan sosial untuk keberlangsungan semua hal di atas. Dari kesemua tugas di atas, Imam Al-Ghazali menyampaikan bahwa tugas politik yait

Nasihat Imam Al-Ghazali Kepada Para Penguasa

Image
Banyak sudah para pemikir klasik yang memberi nasihat kepada penguasa. Kita mengenal Nicolo Machiavelli (1469-1527) yang menulis buku “The Prince” berisikan saran-saran bagaimana menerima dan mempertahankan kekuasaan dengan menghalalkan segala cara: berbohong, memfitnah, bahkan menghabisi lawan politiknya. Terjadi pro-kontra mengenai karya Machiavelli ini. Yang terang karya ini membuka kedok betapa menggiurkannya kekuasaan itu bagi yang mencari atau hendak mempertahankannya. Sekitar 3 kurun sebelum Machiavelli, Imam Al-Ghazali telah lebih dulu menuliskan nasihatnya untuk penguasa. Berbeda dari Machiavelli yang menyarankan untuk menghalalkan segala cara dan menafikan moralitas dalam kekuasaan, Imam Al-Ghazali menekankan pesan keadilan kepada para penguasa. Yang menakjubkan ia lebih dahulu mengkritik para ulama sebagai biang kerusakan rakyat dan penguasa. Paling tidak dua kali ia menyebutkannya dalam kitab “Ihya’ Ulumiddin”. Pertama, Ihya’ Juz 2 halaman 238: ما فسدت الرعية

Kisah Berkah Sedekahnya Ibunda Kh. Abdul Karim Lirboyo

Image
Banyak orang menjadi hebat lantaran di belakangnya ada orang hebat. Pernyataan ini dibenarkan oleh khalayak. Hal ini menyerupai dengan pepatah Arab: كَمْ مِنْ مَشْهُوْرٍ، بِبَرَكَةِ الْمَسْتُورْ  “Banyak orang yang populer (masyhur) lantaran di belakangnya ada keberkahan orang yang tersembunyi di belakangnya.”  KH. Aziz Mansur, Paculgowang, Jombang pernah bercerita, “Pesantren Lirboyo Kediri yang hebat menyerupai kini ini—dengan ribuan santri dan alumni serta ilmu yang tersebar di banyak sekali pelosok negeri ini—tak terlepas dari jasa dan tugas seorang ibu. Alkisah, pendiri Pesantren Lirboyo, KH. Abdul Karim yang mempunyai nama kecil Manab ditinggal wafat ayahnya dalam usia 6 tahun. Lalu ibunya dinikahi orang lain yang mempunyai latar belakang keluarga biasa (bukan dari kalangan kiai) dan hidup dalam balutan kekurangan dalam sisi ekonomi. Ibunda Manab yang berjulukan Salamah ini setiap hari membantu sang suami berdagang di pasar. Namun sayang, setiap kali ke pas

Kisah Lelaki Penakluk Panasnya Api Dunia

Image
Dikisahkan, ada seorang bakir besi yang mempunyai keajaiban luar biasa. Kalau ia memanggang besi di dalam bara api, tangannya tidak kepanasan sekalipun dikala mengambilnya memakai tangannya secara telanjang (tanpa penutup). Ketika itu, ada seorang yang tergerak hatinya bermaksud menyaksikan keajaiban itu. Apakah benar ataukah sekedar gosip bohong. Hingga suatu hari orang tersebut tiba ke rumah si bakir besi. Ia bertanya ihwal gosip itu. Setelah melihat sendiri, ia memandangi dengan penuh kekaguman. Setelah bakir besi itu menuntaskan pekerjaannya, lelaki tadi memberi salam. Pandai besi pun menjawab salam si lelaki. Lalu kata lelaki itu: “Malam ini saya ingin menjadi tamumu, kau tidak keberatan bukan?” Si bakir besi menjawab: “Dengan bahagia hati saya mendapatkan kehadiranmu”. Lelaki tadi diajak masuk ke rumah. Hingga sesudah makan malam tiba, ia disuguhi makan malam. Selesai makan sampai menjelang tidur lelaki itu tidak menjumpai suatu kelebihan apapun yang dilakukan oleh si bakir

Kisah Istri Shalihah Yang Tidak Mempan Dibakar

Image
Ada seseorang wanita keluar rumah dengan tujuan untuk memperoleh pelajaran Islam dari Nabi SAW bersama para sahabat lain. Di pertengahan jalan, ada seorang lelaki yang masih muda melihatnya. Lelaki itu bertanya: “Hai wanita yang mulia, hendak kemana kamu?”. Ia menjawab: “Aku hendak menghadap Rasulullah SAW untuk mendapat pengajaran dari beliau”. Lelaki itu bertanya lagi: “Apakah dirimu benar-benar cinta kepada Nabi SAW?”. Ia menjawab: “Ya, saya sangat mencintainya”. “Kalau kau benar-benar cinta kepada Rasulullah, saya minta supaya kau membuka cadarmu, biar saya sanggup melihat wajahmu” pinta lelaki itu. Manakala lelaki itu bersumpah-sumpah demi kecintaan wanita itu kepada Rasulullah SAW, maka wanita itu pun membuka cadarnya (demi menandakan kecintaannya kepada Nabi). Lelaki itu sanggup melihat dengan terperinci wajahnya. Setelah kembali dari pelajaran agama, wanita tadi memberitahu pada suaminya wacana kejadian yang dialaminya bersama seorang lelaki. Ketika suaminya mendengar penutura

Kisah Perempuan Kaya Yang Menjadi Istri Shalihah

Image
Dikisahkan, bahwa Rabi’ah binti Ismail Asy-Syamsiah, salah satu istri Ahmad bin Abu Al-Huwari, suatu hari memasak masakan yang enak. Masakan itu diberi gabungan aroma yang harum. Suami Rabi’ah juga memiliki istri yang lain. Setelah masak dan menyantap masakan itu, Rabi’ah berkata pada suaminya: “Pergilah kau ke istri yang lain dengan tenaga yang baru”. Rabi’ah yang satu ini memang menyerupai dengan Rabi’ah Adawiyah yang berdomisili di Bashrah. Rabi’ah Asy-Syamsiah ini sesudah menunaikan shalat Isya beliau berdandan lengkap dengan busananya. Setelah itu gres mendekati daerah tidur suaminya. Ia tawarkan pada suaminya, “Apakah malam ini kau membutuhkan kehadiranku atau tidak”. Jika suaminya sedang berhasrat untuk menggaulinya, maka beliau melayaninya sampai puas. Kalau malam itu suaminya sedang tidak berminat menggaulinya, maka beliau menukar pakaian yang beliau kenakan tadi dan berganti dengan pakaian lain yang dipakai untuk beribadah. Malam itu beliau karam di daerah shalatnya samp

Karomah Rabi’Ah Adawiyah

Image
Dikisahkan, bahwa Rabi’ah Adawiyah juga memiliki sahabat-sahabat yang lain dari bangsa jin, yang mampu mendatangkan apa saja yang dikehendakinya. Wali wanita ini dalam kehidupannya dikenal pula memiliki banyak sekali karomah sampai wafatnya. Di antara karomahnya yakni bahwa pada suatu malam ada pencuri masuk menjarah isi rumahnya. Ia sendiri masih terlelap tidur. Ketika pencuri itu hendak keluar dengan membawa barang-barang yang telah dikemasi, mendadak pintu rumahnya hilang semua. Pencuri itu kemudian duduk disamping pintu yang dipandang semula belum lenyap. Tiba-tiba ketika itu terdengar bunyi halus menyapanya: “Letakkan barang-barang yang kamu kemasi. Keluarlah dari pintu ini”. Ia pun segera meletakkan barang-barang yang telah dikemasi. Mendadak pintu itu kelihatan lagi. Begitu dia melihat pintu, maka dia segera menyambar lagi barang-barang hasil curian tadi. Tiba-tiba pintu itu hilang lagi seketika dia letakkan lagi barang hasil jarahannya. Pintu kelihatan lagi. Ia mengamb

Kisah Zuhudnya Rabi’Ah Adawiyah

Image
Diceritakan, bahwa Rabi’ah Adawiyah itu memiliki tingkah laris yang berubah-ubah. Suatu dikala perasaan cintanya kepada Allah begitu berat, sampai dia tidak sempat lagi berbuat apa-apa. Diwaktu lain dia kelihatan damai nampak menyerupai tidak ada masalah, dan lain waktu dia kelihatan sangat takut dan cemas. Suaminya menceritakan, suatu hari saya duduk sambil menikmati makanan. Sementara dia duduk disampingku dalam keadaan terdiam karena dihantui insiden kiamat. Aku berkata: “Biarkan saya sendirian menikmati kuliner ini”. Ia menjawab: “Aku dan dirimu itu bukanlah termasuk orang yang dibentuk susah dalam menyantap makanan, karena mengingat akhirat”. Lebih lanjut dia berkata: “Demi Allah, sebenarnya bukanlah saya mencintaimu menyerupai kecintaannya orang yang bersuami istri pada umumnya. Hanyalah kecintaanku padamu sebagaimana kecintaan orang yang bersahabat”. Kalau Rabi’ah Adawiyah memasak makanan, dia berkata: “Majikanku, makanlah masakan itu. Karena tidak patut bagi badanku kecual