Cara Berpolitik Yang Baik Berdasarkan Gus Mus
Mustasyar PBNU KH. A. Mustofa Bisri menilai, kemelut problem keagamaan yang bersumber dari pengaruh suhu politik pada demam isu pilkada baru-baru ini merupakan bentuk penggunaan agama yang digunakan berpolitik oleh orang-orang yang tidak hebat berpolitik. “Ini yang mengacaukan kita kan orang yang kepengennya berpolitik tapi tidak mengerti politik. Lalu memakai agama tapi tidak tahu agama. Kaprikornus repot semua, nggak begitu mengerti berpolitik tapi berpolitik, memakai agama tapi nggak mengerti agama. Kacaunya dobel-dobel atau murakkab,” ungkapnya dikala mengisi pengajian yang diadakan di Masjid Raya Alun-Alun Bandung, Jawa Barat. Untuk meluruskan pemahaman, kiai yang masyhur disapa Gus Mus itu menuturkan wacana tiga bentuk politik: Pertama, ada politik kebangsaan. Politik ala NU selalu berpikir wacana bangsa Indonesia. Bermula dari pikiran sederhana bahwa Indonesia yaitu rumah kita. Oleh alasannya yaitu itu, politik kebangsaan yaitu suatu hal penting untuk menjaga NKRI