Biografi Lengkap Imam Nawawi (Bag. 2)

Pribadi dan Perilaku Imam Nawawi

Imam Nawawi mempunyai penguasaan ilmu yang luas, derajat tekun yang mengagumkan, senantiasa hidup wara’, zuhud dan sabar dalam kesederhanaan hidupnya. Pada waktu yang sama, dia juga dikenal mempunyai kesungguhan yang luar biasa dan aneka macam kebaikan lainnya. Beliau tidak rela menghabiskan satu menit dalam kehidupannya tanpa ketaatan kepada Rabbnya. Beliau mengandalkan kehidupan dari proteksi atau amal jariyah yang diberikan orang-orang kepada madrasah Ar-Rawahiyah yang dipimpinnya dan dari apa yang diwariskan oleh ibu bapaknya. Sekalipun demikian, kadang kala dia berinfak dari hartanya yang tidak berlebihan itu. Beliau banyak memanfaatkan waktu malam hari semata-mata untuk beribadah dan menulis kitab-kitab agama dan tidak lupa menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah kemungkaran.

Sebagai seorang penegak kebenaran, dia dengan gagah berani menghadapi kezaliman para penguasa dengan nasihat-nasihat yang bijak dan mengingkari mereka atas pelanggaran yang mereka lakukan sebagai seorang penguasa. Beliau tidak terpengaruh oleh celaan orang-orang yang mencelanya dalam menegakkan agama Allah swt. Jika mustahil menghadapi mereka secara langsung, dia akan menulis surat-surat yang ditujukan kepada mereka sebagai media dakwahnya. Beliau senantiasa diliputi ketenangan dan kewibawaan saat membahas masalah-masalah agama bersama para ulama dengan mengikuti warisan Salafusshalih dan Ahli Sunnah wal Jama’ah.


Tidak perlu disinggung lagi jikalau dia amat rajin membaca Al-Qur’an, berdzikir dengan nama-nama Allah Yang Agung (Asmaul Husna), berpaling dari dunia dan memusatkan perhatian dalam urusan-urusan dunia yang mempunyai konsekuensi akhirati.

Makam Imam Nawawi (dilihat dari luar)


Kitab-kitab Imam Nawawi

Beliau telah menghasilkan banyak kitab, diantaranya: Syarah Muslim, Al-Irsyad dan At-Taqrib berkenaan dengan segi-segi umum hadits, Tahdzibul Asma’ wal Lughat, Al-Manasik As-Shughra dan Al-Manasik Al-Kubra, Minhajut Thalibin, Bustanul ‘Arifin, Khulashatul Ahkam fi Muhimmatis Sunan wa Qawa’idil Islam, Raudhatut Thalibin fi ‘Umdatil Muftin, Hulyatul Abrar wa Syi’arul Akhyar fi Talkhishid Da’awat wal Adzkar yang lebih dikenal dengan nama Al-Adzkar lin Nawawi dan At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an.

Imam Nawawi Meninggal Dunia

Di penghujung usianya, Imam Nawawi bertolak ke negeri kelahirannya dan berziarah ke Al-Quds dan Al-Khalil. Kemudian dia kembali ke Nawa dan saat itulah dia sakit di samping ayah bundanya. Imam Nawawi rahimahullah wafat pada malam Rabu 24 Rajab tahun 676 H. dan dimakamkan di Nawa. Kuburan dia sangat populer dan selalu diziarahi orang-orang yang mengagumi perjuangannya dalam menegakkan agama Islam. Kepergian sang Imam telah menjadikan kesedihan tiada terhingga bagi penduduk Damsyiq. Mudah-mudahan Allah swt. selalu menganugerahi rahmat-Nya dan meninggikan derajatnya di surga.

Sumber: Kitab At-Tibyan fi Hamalatil Qur’an

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Mimpinya Kh. Manshur Maskan Bertemu Rasulullah Saw

Kisah Lelaki Penakluk Panasnya Api Dunia

Ketika Buya Hamka Dituduh Plagiat