Cara Kiai Umar Menangani Santri Yang Nakal (Bandel)

KH. Ahmad Umar Abdul Manan (1917-1980) yaitu salah satu ulama besar yang berasal dari Mangkuyudan, Solo, Jawa Tengah. Beliau mengasuh Pondok Pesantren Al-Muayyad yang mempunyai ribuan santri. 

Suatu hari, dia memanggil lurah pondok untuk dimintai catatan daftar santri-santri yang nakal  atau bandel. “Ada apa gerangan, romo kiai meminta catatan daftar santri-santri yang nakal ya?, jangan-jangan akan dita’zir (dihukum) oleh romo kiai.” gumam lurah pondok dalam hati.

Keesokan harinya si lurah pondok pun menyerahkan catatan tersebut kepada romo kiai. Setelah dinantikan beberapa ahad ternyata romo kiai belum juga menghukum santri-santri nakal yang tercantum dalam catatan itu. Akhirnya, si lurah pondok pun memberanikan diri untuk menanyakan ihwal catatan itu. 

“Maaf romo kiai, beberapa ahad yang kemudian romo kiai minta daftar santri-santri nakal, kira-kira untuk apa ya?” tanya si lurah pondok

“Oh, catatan itu saya gunakan untuk dibaca saat saya berdoa, biar santri-santriku yang nakal cepat sadar dan berhenti melanggar aturan-aturan pondok.” jawab Kiai Umar

“Terima kasih banyak romo kiai, atas penjelasannya” sahut si lurah pondok

Kiai Umar Mangkuyudan


Begitulah cara Kiai Umar dalam menangani santri-santrinya yang nakal. Beliau tidak memakai eksekusi fisik sebagai dampak jera bagi santri yang nakal. Namun dia memakai washilah doa sebagai obat bagi penyakit nakal santri-santrinya.

Di kemudian hari, terbukti banyak santri-santri Kiai Umar termasuk santri yang tercantum dalam catatan tersebut yang menjadi ulama besar dan mempunyai ribuan santri. Subhanallah, betapa besar perhatian Kiai Umar kepada santri-santrinya sekalipun santrinya itu nakal atau bandel.


Sumber: Mauidhah KH.A. Mustofa Bisri (Gus Mus)

Comments

Popular posts from this blog

Viral Cyclical Keto Meal Plan Pictures

Ketika Rabi’Ah Adawiyah Akan Dilamar Hasan Al-Bashri

Kisah Aristoteles Mengajar Iskandar Zulkarnain Kecil