Akhlak Seorang Santri Berdasarkan Imam Al-Ghazali

Jika engkau seorang murid, maka beradablah kepada gurumu dengan adat yang mulia. Adab-adab tersebut adalah;

Mendahului salam dan penghormatan kepadanya, tidak banyak berbicara di hadapannya, tidak berbicara sebelum guru bertanya dan tidak bertanya sebelum mohon izin darinya. Tidak memberikan sesuatu yang menentang pendapatnya atau menukil pendapat ulama’ lain yang berbeda dengannya, tidak mengisyaratkan sesuatu yang berbeda dengan pendapatnya sehingga engkau merasa lebih benar darinya. Tidak bermusyawarah dengan seseorang di hadapannya dan tidak banyak menoleh ke banyak sekali arah, tetapi sebaiknya engkau duduk di hadapannya dengan menundukkan kepala, tenang, penuh adat ibarat dikala engkau melaksanakan shalat. Tidak banyak bertanya kepadanya dikala beliau lelah atau sedang susah, ikut berdiri ketika beliau berdiri, tidak meneruskan perkataan atau pertanyaan dikala beliau bangkit dari duduk, tidak bertanya ketika ia di jalan sebelum hingga di rumah, tidak berburuk sangka kepada guru dalam tindakannya yang engkau anggap munkar secara lahir, alasannya ialah niscaya beliau lebih memahami rahasia-rahasia dirinya sendiri.



Hendaknya engkau mengingat dongeng Nabi Musa dikala belajar kepada Nabi Khidir dan dikala Musa melaksanakan kesalahan dengan ingkar kepadanya hanya alasannya ialah berdasar kepada aturan dhahir. Allah menukil ucapan Nabi Musa kepada Nabi Khidir tersebut dalam firman-Nya:

“Mengapa engkau melubangi bahtera itu, apakah untuk menenggelamkan penumpangnya? Sungguh, engkau telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar.” (QS. Al-Kahf/18: 71).

(Nabi Musa dianggap salah dalam ingkarnya alasannya ialah berpegang pada aturan yang dhahir).


Sumber: Kitab Bidayatul Hidayah

Comments

Popular posts from this blog

Viral Cyclical Keto Meal Plan Pictures

Ketika Rabi’Ah Adawiyah Akan Dilamar Hasan Al-Bashri

Kisah Aristoteles Mengajar Iskandar Zulkarnain Kecil